Selasa, 05 Januari 2010

Untuk Ukhti.... (part1)


Ukhti…. Besarnya kerudung apakah menjamin sama dengan besarnya semangat jihadmu menuju ridho tuhanmu, mungkinkah besarnya kerudung besarmu hanya digunakan sebagai fashion atau gaya jaman sekarang atau mungkin kerudung besarmu dijadikan alat perangkap busuk untuk mendapatkan ikhwan yang di idamkan bahkan bisa jadi kerudung besarmu hanya akan dijadikan identitas saja, supaya bisa mendapatkan gelar akhwat dan dikagumi oleh para ikhwan….

Ukhti … tertutupnya tubuhmu
apakah menjamin bisa menutup aib saudaramu, keluargamu bahkan diri antum sendir, coba perhatikan sekejap saja, apakah aib saudaramu, teman dekatmu bahkan keluargamu sendiri sudah tertutupi, bukankah kebiasaan perempuan selalu terulang dengan tanpa disadari melalui ocehan-ocehan kecil sudah membekas semua aib keluargamu, aib saudaramu bahkan aib teman dekatmu melalui lisan manismu..

Ukhti… lembutnya suaramu mungkin selembut sutra bahkan lebih dari itu, tapi akankah kelembutan suara antum sama dengan lembutnya kasihmu pada saudaramu, pada anak2 jalanan, pada fakir miskin dan semua orang yang menginginkan kelembutan dan kasih saying darimu…

Ukhit… lembutnya parasmu apakah menjamin selembut hatimu, akankah hatimu selembut salju yang mudah meleleh dan mudah terketuk ketika melihat segerombolan anak2 palestina saat gigih berjuang dengan berani mempertaruhkan jiwa dan raga bahkan nyawa sekalipun dengan tetes darah terakhir, akankah selembut itu hatimu atau akankah sebakiknya, hatimu sekeras batu ogah dan cuek dengan ketertindasan orang lain..

Ukhti,,,, rajinnya tilawahmu apakah menjamin serajin dengan sholat malammu, mungkinkah malam2mu dilewati dengan rasa rindu menuju taubatmu dengan bangun tengah malam dan ditemani dengan butiran2 airmata yang jatuh ketempat sujudmu serta lantunan tilawahmu yang tak henti2nya berucap membuat setan terbirit2 lari ketakutan, atau sebaliknya, malammu selalu diselimuti dengan selimut setan dan nina bobo dengan mimpi2 yang tak jelas bahkan lupa dengan sholat subuhmu…

Ukhti… cerdasnya dirimu apakah bisa mencerdaskan sesama saudaramu dan keluargamu, mungkinkah temanmu bisa ikut bergembira menikmati ilmunya seperti yang antum dapatkan…. Ataukan antum tidak peduli sama sekali akan kecerdasan temanmu, saudarmu bahkan keluargamu, sehingga membiarkan begitu saja sampai mereka jatuh kedalam lubang yang sangat mengerikan yaitu maksiat

Ukhit.. apakah cantiknya wajahmu apakah menjamin kencantikan hatimu terhadap saudarmu dan keluargamu, temanmu bahkan antum sendir, pernahkan antum menyadari bahwa kencantikan yang antum punya hanya titipan ketika muda, setelah 50 tahun kedepan apakah antum masih tetap cantik.. jangan2 kecantikanmu hanya dijadikan perangkap supaya bisa menaklukan hati ikhwan dengan senyuman2an palsumu….

Ukhti.. tunduknya pandanganmu yang jatuh kebumi apakah menjamin tundukan semangatmu untuk berani menundukkan musuh2mu, terlalu banyak musuh yang akan antum hadapi mulai dari musuh2 islam sampai musuh hawa nafsu pribadimu yang selalu haus dan lapar terhadap niat dan perbuatan jahatmu..


Ukhti.. tajamnya tatapanmu yang menusuk hati, menggoda jiwa apakah menjamiin sama dengan tajamnya kepekaan dirimu terhadap warga sesamamu yang tertindas di palestin, pernahkan antum menangis ketika mujahidah2 kecil tertembak mati, atau cuek membiarkan begitu saja, pernahkan antum merasakan rasanya berjihad yang dilakukan para mujahidah2 teladan